HGN Dimata Kepsek SMK MUTU:  "Siswa Sudah Rindu Guru dan Gurupun Rindu dengan Siswa"

  • Kamis, 26 November 2020 - 16:41:24 WIB | Di Baca : 1835 Kali

 

Seriau,- Akibat pandemi Covid 19 sudah hampir 9 bulan, proses pembelajaran tatap muka di sekolah dihentikan sementara. Siswa dan guru tidak lagi bertatap muka dalam proses belajar mengajar. Tepatnya, di Hari Guru Nasional (HGN) 2020 SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru (SMK MUTU) seperti tahun lalu merayakan hari guru bersama siswa. Namun, tidak HGN tahun ini, perigatan hari guru dilakukan sangat sederhana tanpa ada siswa. Suasana haru terlihat saat beberapa video siswa SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru sangat merindukan guru. Begitu juga dengan guru, sudah hampir 9 bulan ingin melihat kecerian siswa dalam belajar.

Kerinduan ini terlihat dari acara peringatan HGN 2020 SMK Muhamadiyah 1 Pekanbaru (SMK MUTU) yang diadakan di Aula SMK MUTU, Rabu (25/11). Seperti tahun tahun sebelumnya, sekolah selalu merayakan hari guru bersama siswa. Namun tidak HGN tahun ini, peringatan hari guru dilakukan sangat sederhana tanpa ada siswa. Perayaan hanya dihadiri sesama guru dan mahasiswa PPL UIN dan Umri." Tadi ditampilkan sebuah video kerinduan siswa dengan guru yang sudah hampir 9 bulan tidak belajar tatap muka. Begitu juga dengan guru sangat merindukan siswa belajar tatap muka," kata Kepala SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru Algafar, Rabu (25/11).

Biasanya, kata Algafar, di hari guru nasional yang tepat tanggal 25 November setiap tahunnya digelar, siswa secara langsung mengungkapkan rasa bangga, rasa senang kepada guru yang merayakan ulang tahunnya. Namun, karena pandemi covid, kemeriahan memperingati hari guru ditiadakan. Siswa hanya melepas kerinduan di hari guru dengan melihatkan sebuah video." Betapa siswa sangat rindu dengan proses belajar disekolah ketimbang pembelajaran daring dirumah," kata Algafar

Algafar berharap pandemi covid ini segera berakhir agar siswa bisa belajar normal seperti biasa. Di hari guru nasional ini, dirinya inginkan agar pemerintah lebih memperhatikan lagi guru swasta baik kesejahteraan dan kompetensinya. Sebab, kesejahteraan guru swasta dinilai masih jauh dibandingkan dengan guru negeri." Memang tanggung jawab yayasan untuk mensejahterakan guru, namun itu tergantung dari kemampuan yayasan. Alangkah, baiknya pemerintah juga memperhatikan nasib guru swasta yang sama sama mempunyai tugas mendidik anak bangsa," kata Algafar.

Tidak hanya pemerintah, kata Algafar  pihak swasta atau perusahaan juga tutut serta membangun dunia pendidikan." Alhamdulillah beberapa guru kita di SMK MUTU mendapat pelatihan dari Mitsubishi selama dua minggu. Ini menunjukan bahwa dunia usaha dan industri komit meningkatkan kompetensi guru," kata Algafar (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar